Turnamenmancing kelas dunia Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019 yang akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada 27-29 September 2019 menawarkan jackpot Rp100 juta sebagai daya tarik peserta dan wisatawan.
Banggai, – Event Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT yang digelar di Plaza RTH Pantai Lolang, Luwuk, resmi berakhir, Minggu 29/9. Dalam gelaran turnamen mancing yang diikuti 52 tim mancing dari empat negara itu, terpilih tim mancing terbaik yang menyandang predikat sebagai jawara di perairan Banggai. Siapa saja mereka? Puluhan kapal mancing yang mengakut para peserta tengah bersiap untuk menepi dalam gelaran Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019. Dok Dinas Pariwisata Bangkep Dalam turnamen mancing yang dihelat selama dua hari sejak dibuka pada Kamis 26/9 itu, terpilih empat tim mancing yang berhasil masuk ke dalam podium juara. Mereka adalah tim mancing The Turner dari Jakarta yang mengisi posisi keempat, lalu tim Luwuk Anglers dari Banggai yang masuk podium ketiga, kemudian tim Kendari Fishing Adventure dari Kendari sebagai runner up, dan tim Gudang Sakti Fishing Community dari Makassar yang menjadi kampiun pertama. Keempatnya berhasil mengumpulkan point tertinggi dan menyisihkan puluhan tim mancing lainnya, berdasarkan akumulasi bobot dan kuantitas ikan yang didaratkan. Rudy Hukom, salah satu punggawa tim Gudang Sakti FC mengatakan, bila dirinya tidak menyangka tim yang dinahkodai bersama kawan-kawannya ini keluar sebagai kampiun juara. Terlebih menurutnya, juara kali ini terasa spesial karena berlabel turnamen skala internasional yang diikuti oleh tim mancing mancanegara. “Sejatinya dari jauh-jauh hari kami juga sudah melakukan persiapan demi menyambut turnamen ini. Alhamdulilah, kami bisa bisa mengeluarkan kemampuan terbaik kami dan berakhir dengan juara,” ujar Rudy kepada 30/9. Para punggawa tim Gudang Sakti Fishing Community yang terdiri dari Surya Awal Nauri Muhammad Ikhsan, Arianto, Muhammad Hidayat, dan Rudy Hukom. Lebih lanjut, ia menyambungkan, jika berhasil menjadi juara pertama setelah mengumpulkan akumulasi nilai dengan point 43,75. Akumulasi point dihasilkan dari tangkapan sejak hari pertama berupa dua ekor ikan Kerapu masing-masing seberat 6,75 kg dan 12,05 kg, serta Wahoo berbobot 8,70. Kemudian pada hari kedua, tim asal Makassar ini kembali berhasil menaikan dua ekor Wahoo yang berbobot masing-masing, 6,30 kg dan 9,90 kg. “Saat landed Kerapu kami gunakan teknik Jigging, dan untuk Wahoo kami gunakan teknik Trolling,” tambahnya. Dalam kesempatan yang sama Bupati Banggai, Herwin Yatim, yang datang langsung saat penutupan turnamen menuturkan, jika pihaknya bersyukur sekaligus bangga atas terselenggarannya event mancing Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Salah satu panorama kepulauan Banggai yang dijadikan sebagai pusat penyelenggaraan agenda BITFT 2019. Dok Dinas Pariwisata Kabupaten Bangkep “Selain wadah untuk menyalurkan hobi para pecinta mancing, event BITFT tentunya juga kami jadikan sebagai ajang untuk mempromosikan potensi wisata bahari yang ada di kawasan kabupaten Banggai bersaudara,” ujar Herwin, dalam sambutannya yang dilansir dari Mediakominfo Banggai. Orang nomor satu di kabupaten Banggai tersebut berharap, kedepan ajang turnamen mancing ini bisa menjadi agenda tahunan yang bisa menjaring banyak pemancing dari luar negeri. Berikut Daftar Juara Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019 JUARA NAMA TIM MANCING TOTAL NILAI ASAL DAERAH 1 Gudang Sakti Fishing Community Makassar 2 Kendari Fishing Adventure Kendari 3 Luwuk Anglers Banggai 4 The Turner Jakarta Juara Kategori Spesies JUARA TIM MANCING BERAT IKAN kg ANGLER Spesies Wahoo Sensasi FCI Hadi Spesies Tenggiri Tarantula Sukirman Spesies GT Borneo FC Hendri Spesies Barakuda SMG International Fabio Spesies Billfish Deho FC CnR Zainal Abidin Spesies Snapper Luwuk Anglers Rusmana Spesies Amber Jack The Turner Moh. Hafis Spesies Tuna The Turner Yudi Spesies Kerapu Kendari FA Albert
banggaiinternational tuna fishing tournament 2019kendari fishing adventure indonesia meraih juara Umum 2 dan juara species kerapu
Selasa, 25 Juni 2019 1507 WIB Ilustrasi memancing. ANTARA/Ampelsa Iklan Jakarta - Perairan Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah yang merupakan jalur perpindahan ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia memikat wisatawan yang memiliki hobi memancing. Potensi tersebut membuat kawasan perairan ini menjadi tempat untuk lomba memancing Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT, pada 27 September-29 September Nikmatnya MemancingSelain dari Indonesia, sudah ada peserta dari perwakilan negara lain. “Sejauh ini peserta yang telah mendaftar dari Malaysia dan Timor Leste,” kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo, Senin, 24 Juni menambahkan akan ada peserta dari perwakilan negara lainnya, yaitu Singapura, Australia, Prancis, dan Jepang. Indroyono menjelaskan bahwa turnamen memancing tersebut akan masuk dalam kalender International Game Fishing Association IGFA. Maka direncanakan akan ada peninjauan langsung dari IGFA. Adapun IGFA adalah otoritas yang mencatat rekor pemancingan internasional dari berbagai kategori jenis ikan. Dalam turnamen memancing ini mengikuti aturan menjelaskan bahwa kegiatan memancing belum mendapatkan prioritas pengembangan destinasi, bila dibandingkan dengan wisata bahari, di antaranya diving, cruise, surfing, dan yacht. “Kami mendorong popularitas wisata memancing, karena datang dari daerah dan mempunyai ciri khas,” Turnamen memancing Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT menyediakan total hadiah Rp. 500 juta, untuk empat pemenang. Para pemenang akan dipilih berdasarkan berat ikan yang terpancing. Kategorinya minimal ikan yang ditimbang beratnya 5 Tak Hanya Sekadar Hobi, Ini Manfaat MemancingAda pula hadiah jackpot sejumlah Rp. 100 juta untuk peserta yang mendapatkan ikan tuna sirip kuning madihahang yang beratnya di atas 100 kilogram. Artikel Terkait Kemensos Penuhi Kebutuhan Korban Persetubuhan Anak di Parigi Moutong 7 hari lalu Kasus Pemerkosaan Anak dengan 11 Tersangka, Aksi Doa Bersama Digelar di Palu 8 hari lalu Menganulir Diksi Persetubuhan Anak dalam Kasus Pemerkosaan di Parigi Moutong 9 hari lalu Sebut Kasus di Parimo Bukan Pemerkosaan, Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho Disorot, Ini Profilnya 9 hari lalu Dijuluki Negeri Seribu Pagoda, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Myanmar 28 hari lalu Strategi Sulawesi Utara Kejar Target 1 Juta Kunjungan Wisatawan Cina pada 2023 31 hari lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Kemensos Penuhi Kebutuhan Korban Persetubuhan Anak di Parigi Moutong 7 hari lalu Kemensos Penuhi Kebutuhan Korban Persetubuhan Anak di Parigi Moutong Kemensos membantu memenuhi kebutuhan korban asusila berinisial RO asal Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dan keluarganya. Kasus Pemerkosaan Anak dengan 11 Tersangka, Aksi Doa Bersama Digelar di Palu 8 hari lalu Kasus Pemerkosaan Anak dengan 11 Tersangka, Aksi Doa Bersama Digelar di Palu Pemerkosaan terhadap anak terus berulang karena kerap terabaikan oleh banyak orang. Menganulir Diksi Persetubuhan Anak dalam Kasus Pemerkosaan di Parigi Moutong 9 hari lalu Menganulir Diksi Persetubuhan Anak dalam Kasus Pemerkosaan di Parigi Moutong Polisi memilih diksi persetubuhan anak di bawah umur dibanding pemerkosaan. Sebut Kasus di Parimo Bukan Pemerkosaan, Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho Disorot, Ini Profilnya 9 hari lalu Sebut Kasus di Parimo Bukan Pemerkosaan, Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho Disorot, Ini Profilnya Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho dianggap keliru menyebut kasus pemerkosaan remaja di arimo sebagai persetubuhan anak di bawah umur. Dijuluki Negeri Seribu Pagoda, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Myanmar 28 hari lalu Dijuluki Negeri Seribu Pagoda, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Myanmar Ada beragam Tempat wisata di Myanmar, mulai dari wisata religi hingga wisata bahari Strategi Sulawesi Utara Kejar Target 1 Juta Kunjungan Wisatawan Cina pada 2023 31 hari lalu Strategi Sulawesi Utara Kejar Target 1 Juta Kunjungan Wisatawan Cina pada 2023 Sebelum pandemi Covid-19, Sulut merupakan daerah tujuan terbesar kedua wisatawan Cina setelah Bali. Pesawat Tergelincir di Bandara Maleo Kabupaten Morowali, Polisi Besok KNKT Mulai Investigasi 33 hari lalu Pesawat Tergelincir di Bandara Maleo Kabupaten Morowali, Polisi Besok KNKT Mulai Investigasi Pesawat Hawker 900XP PK LRU yang tergelincir di Bandara Maleo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah kini masih di lokasi landas pacu belum dievakuasi. Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal 13 April 2023 Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas Kepulauan Mentawai, Rekomendasi Wisata Bahari Eksotis di Sumatera Barat 13 April 2023 Kepulauan Mentawai, Rekomendasi Wisata Bahari Eksotis di Sumatera Barat Di Kepulauan Mentawai, ombaknya yang terkenal dengan nama Makaroni merupakan surga peselancar dan disebut serupa seperti di Hawaii. Tim SAR Brimob Polda Sulteng Patroli Bantu Korban Banjir Morowali Utara, Puluhan Keluarga Mengungsi 9 April 2023 Tim SAR Brimob Polda Sulteng Patroli Bantu Korban Banjir Morowali Utara, Puluhan Keluarga Mengungsi Banjir di Morowali Utara Sulawesi Tengah telah berlangsung beberapa hari membuat puluhan keluarga mengungsi.
KumpulanBerita ANTARA News menyajikan informasi terkini tentang banggai international tuna fishing tournament di Indonesia dan dunia
 Lifestyle Travel Senin, 24 Juni 2019 - 1805 WIB VIVA – Banggai, nama wilayah ini mungkin belum populer. Tapi siapa sangka, daerah yang terletak di Sulawesi Tengah tersebut menyimpan keindahan serta wisata bahari yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Oleh sebab itu, Kementerian Pariwisata bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan Pemerintah Daerah Banggai Kabupaten Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan akan menggelar Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019 di Kabupaten Banggai. Acara ini digelar sebagai upaya mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata memancing kelas dunia."Upaya membuat destinasi baru, destinasi memancing. Kita coba secara internasional. Karena itu kita memilih wilayah Banggai di Sulawesi Tengah,"kata Dwisuryo Indroyono Soesilo, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata dalam jumpa pers Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019, di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Senin 24 Juni 2019. Menurutnya, sampai saat ini wisata memancing yang juga termasuk sebagai bagian dari produk wisata bahari, seperti masih belum digarap secara serius untuk dijadikan sebagai wisata bahari yang potensial seperti produk lainnya, yaitu cruise, yacht, diving, surfing, dan juga mengatakan bahwa kegiatan wisata memancing merupakan salah satu amanat dalam Undang-Undang Pariwisata No. 10 Tahun 2009 sebagai salah satu produk wisata bahari yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan."Oleh karena itu, tata kelola destinasi dan publikasi kegiatan wisata mancing harus segera dilakukan agar dapat bersinergi dengan produk wisata bahari lain dan value dari sumber daya alam kita dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan demikian, kegiatan ini dapat memberikan dampak peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara wisman ke Indonesia yang tahun ini menargetkan 20 juta wisman sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” imbuhnya yang ingin meningkatkan devisa dari sektor marine tourism. Turnamen yang digelar tanggal 27 hingga 29 September nanti ini tak hanya mengajak peserta menikmati keindahan serta tantangan menaklukkan ikan tuna di perairan Banggai, tapi juga menikmati beragam acara budaya yang disiapkan."Dan ikan tuna ikan migrasi jangan sampai pas hari H ikan itu enggak ada di sana, jadi kami inisiatif ada 10 spesies yang kita nilai selain tuna. Ikan kuwe, ikan escolar, ikan lemadang, ikan kerapu, ikan tenggiri, ikan layaran, ikan Amber Jack, ikan Marline catch and release," kata Kepala Dinas Perikanan Kelautan Kabupaten Banggai, Benyamin Pongdatu. Halaman Selanjutnya Dan selain total hadiah Rp 500juta, akan ada jackpot sebesar Rp100juta bagi peserta yang berhasil menangkap ikan tuna sirip kuning dengan berat di atas 100 kilogram. salamhormat my partner,,,nih video konten Ramah tamah dan teknikal meeting event BANGGAI INTERNATIONAL TUNA FISHING TOURNAMENT 2019,,,dilaksanakan dikota lu Turnamen mancing kelas dunia Banggai International Tuna Fishing Tournament BITFT 2019 yang akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada 27-29 September 2019 menawarkan total hadiah Rp500 juta dan jackpot Rp100 juta sebagai daya tarik peserta dan wisatawan. Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono Soesilo dalam acara Peluncuran dan Konferensi Pers BITFT 2019 yang diselenggarakan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Senin 24/6/2019 mengatakan turnamen ini diharapkan akan diikuti ratusan peserta dari berbagai negara. Lebih lanjut, Indroyono mengatakan kegiatan ini akan masuk dalam kalender International Game Fishing Association IGFA sebagai otoritas yang mencatat rekor pemancingan internasional dari berbagai kategori jenis ikan sehingga direncanakan akan ada peninjauan langsung dari utusan IGFA. “Kami ingin meningkatkan devisa dari marine tourism yang nilainya tujuh kali lipat dari wisata biasa atau leisure yang rata-rata hanya dolar AS perorang perkunjungan,” kata Indroyono. Menurutnya, saat ini kegiatan wisata memancing memang belum mendapatkan prioritas dalam pengembangan destinasi serta publikasi sebagaimana produk wisata bahari lainnya, seperti diving, cruise, surfing, dan yacht yang dianggap berhasil memberikan sumbangan besar terhadap devisa negara. “Event ini kami harapkan bisa mendorong popularitas wisata memancing,” kata Indroyono. Kabupaten Banggai telah beberapa kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen mancing tingkat internasional. Di kalangan wisatawan mancing dunia, perairan Banggai dikenal sebagai destinasi wisata mancing kelas dunia karena terdapat banyak ikan eksotis seperti Banggai Cardinal Fish. Selain itu, perairan Banggai juga masuk dalam jalur migrasi ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Senada dengan Indroyono, Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo menyampaikan antusiasme menyambut turnamen ini. “Harapan kami dengan turnamen ini, kunjungan wisatawan ke Banggai, baik dari dalam maupun luar negeri akan semakin banyak. Kami juga berharap turnamen ini bisa menjadi acara rutin tahunan,” kata Mustar. Untuk perlombaan ini, Banggai menyediakan total hadiah Rp500 juta. Pemenang akan dipilih berdasarkan berat hasil pancingan, dari juara pertama hingga juara keempat. Dengan kategori lomba minimal ikan yang ditimbang hingga 5 kg. Di samping ikan tuna, ada 10 spesies ikan lain yang akan dinilai sebagai tangkapan yakni Marline, Kuwe, Eskola, Lemadang, Kerapu, Kakap, Barakuda, Tenggiri, Pelayaran, dan Ambarjack. Panitia pun menyediakan lima kapal nelayan untuk dipakai peserta, tetapi pemancing dibolehkan jika ingin membawa kapal sendiri. Dalam kompetisi memancing ini semua aturan turnamen mengikuti aturan IGFA. Selain perlombaan reguler, akan ada pula hadiah jackpot sebesar Rp100 juta bagi yang berhasil menangkap ikan tuna sirip kuning di atas 100 kg. Banggai SAHABATMANCING.COM - Event Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) yang Jakarta, – Kementerian Pariwisata bersama Pemkab Banggai bekerjasama dengan Formasi, secara resmi meluncurkan event Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, 24/6. Turnamen mancing kelas internasional ini akan digelar pada 27-29 September 2019 mendatang dan diproyeksikan akan diikuti oleh 50 tim mancing dari seluruh penjuru Nusantara hingga dunia. Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar yang diketuai oleh Indroyono Soesilo, bersama sejumlah stakeholder menggelar jumpa pers peluncuran Banggai International Tuna Fishing Tournament BTFT 2019. Turnamen mancing skala internasional ini akan digelar pada 27-29 September mendatang di spot perairan kepulauan Banggai. Dok/Kemenpar Setelah sukses menyelenggarakan event Lomba Mancing Nusantara akhir tahun 2018 lalu, pemerintah kabupaten Banggai dan kepulauan Banggai Banggai Brothers, kembali mengajukan diri untuk menggelar turnamen mancing skala internasional. Untuk itu, Kementerian Pariwisata lewat Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari kembali menunjuk Banggai Brothers sebagai tuan rumah penyelenggaraan turnamen mancing internasional di Indonesia. Sesuai dengan tema besarnya, dalam event Banggai Tuna Fishing Tournament BTFT para pemancing akan diajak untuk menyusuri perairan kepulauan Banggai yang mahsyur sebagai jalur migrasi koloni Tuna. Irwan Riduan selaku pengurus Federasi Olahraga Mancing Indonesia Formasi mengatakan, jika kepulauan Banggai memang amat potensial sebagai spot mancing Tuna di wilayah Indonesia bagian timur. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari mata pencaharian nelayan-nelayan tradisional Banggai yang masih memancing Tuna dengan alat bantu berupa layang-layang. “Nanti peserta akan melalui jalur-jalur migrasi Tuna seperti di spot Reef Montop, pulau Delapan dan sekitarnya. Mereka juga akan menaiki Kapal Pajala yang biasa digunakan oleh nelayan untuk memancing Tuna,” ujar Irwan kepada 2/7. Lebih lanjut katanya, kapal Pajala yang sudah disiapkan untuk menyambut event BTFT mencapai 50 unit. Setiap kapal mengangkut satu tim mancing yang berisi lima pemancing. Sehingga dalam event ini jumlah peserta dibatasi menjadi 50 tim mancing saja. Dalam kesempatan yang sama, Fadli Abas selaku panitia menuturkan, jika pendaftaran sudah mulai dibuka bagi pemancing yang berminat untuk menjadi peserta. Calon peserta dapat mengirimkan data diri tim mancingnya secara online melalui nara hubung yang tertera dalam brosur acara. “Saat ini calon peserta bisa mendaftar secara manual melalui whatsaap atau telepon sambil menunggu pendaftaran secara resmi melalui website khusus. Untuk pendaftaran dikenakan biaya senilai Rp7,5 juta. Biaya itu sudah termasuk dengan sewa kapal, life jacket, id card dan fasilitas penjemputan dari bandara ke hotel,” tutur Fadli. Kemudian lanjutnya, peserta yang sudah mendaftar akan dimasukan ke dalam database sementara, yang selanjutnya akan diseleksi untuk menentukan 50 tim mancing yang berhak untuk mengikuti Banggai Tuna Fishing Tournament. “Sementara peserta yang sudah mendaftar berasal dari Indonesia sendiri, kemudian dari negara tetangga Malaysia dan Timor Leste,” pungkasnya. Untuk info pendaftaran, sila hubungi nara hubung pada pamflet di bawah ini Fadli 0822 5969 2405 dan Salwa 0853 6630 6996 atau klik link berikut

Turnamenmancing kelas dunia 'Banggai International Tuna Fishing Tournament (BITFT) 2019' akan digelar di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, pada 27-29 September 2019. Menariknya lagi, event ini menyediakan total hadiah Rp500 juta dan menawarkan jackpot Rp100 juta sebagai daya tarik peserta dan wisatawan.

Banggai - Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah Sulteng, berpotensi besar menjadi destinasi wisata memancing dengan berbagai sumber daya tersebut pernah diutarakan oleh Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo. Ia menyebut perairan di Kabupaten Banggai memiliki berbagai spesies ikan yang kerap dijadikan sasaran dalam olahraga itu, ada beberapa alasan Kabupaten Banggai sangat pas untuk destinasi wisata memancing, "Pertama adalah kehadiran ikan eksotis banggai cardinal fish. Kedua, perairan Banggai menjadi jalur migrasi ikan tuna, tepatnya dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia," ujar sisi kesejarahan, perairan Banggai dengan Teluk Peleng-nya merupakan lokasi konsentrasi pasukan Indonesia pada Juli 1962. Indonesia menempatkan ratusan kapal perang dan kapal angkut pasukan di perairan Teluk Peleng.“Dengan kekuatan prajurit, TNI siap menyerbu Irian Barat dalam rangka Operasi Trikora untuk membebaskan Irian Barat. Ada monumen Trikora yang dibangun di Banggai sebagai penanda dan destinasi wisata sejarah," pemancing memperlihatkan hasil pancingannya seekor tuna. Foto banggaifishing Untuk mempromosikan kekayaan laut Kabupaten Banggai dan nilai sejarahnya, Kabupaten Banggai menjadi tuan rumah Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Kegiatan itu digelar pada 27- 29 September 2019. Para peserta akan diarahkan untuk memancing beberapa jenis ikan, seperti ikan tuna cakalang, tuna sirip kuning, tuna mata besar, dan tuna sirip biru. Iklan "Kegiatan ini sekaligus uji coba sebelum dijadikan kegiatan tahunan. Selain memancing, peserta juga mengikuti joy sailing ke wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan,” imbuh Indroyono. Wisatawan bisa menyaksikan atraksi memancing ikan tuna dengan layang-layang dan menikmati kelezatan kuliner Banggai Herwin Yatim dalam perhelatan Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019, mengatakan Perairan Banggai Brother's dikenal sebagai destinasi wisata memancing kelas dunia, “Di perairan itu terdapat banggai cardinal fish, selain itu Perairan Banggai Brother’s juga masuk ke dalam jalur migrasi Ikan tuna dari kawasan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia,” ujar Herwin. Ia menyambut baik perhelatan sport event dihelat di kabupatennya, agar wisatawan mancanegara dan nusantara berdatangan ke Kabupaten Banggai. Dengan demikian, perputaran ekonomi bisa mendorong peningkatan kesejahteraan warga Banggai. Terutama para nelayan dan mereka yang bergantung kehidupannya di bidang kelautan dan Banggai Herwin Yatim memberi sambutan dalam Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019. Foto Humas Publikasi dan Dokumentasi Kabupaten BanggaiMenurut Herwin, dengan menjadikan Banggai International Tuna Fishing Tournament sebagai perhelatan tahunan, pihaknya berharap Kabupaten Banggai bisa memperoleh manfaat yang besar.
  • Цխզ ፋዬεбθռሠт
  • Θፓаμид исυжዜφ
    • Εጻом нтωሹαл եнυц оጣ
    • Ուկэξօвсаዤ νըղοլуሞ ፆξիջ
    • Σюнխзо вոпωቅ уδυтቂш ուνօ
  • Щ ущቿπ
Banggai#TunaFishing #TournamentVideo kali ini berisikan tournament internasional tuna fishing di daerah luwuk banggai pada tahun 2019.Terima kasih buat kali
Date Selasa, 28 Mei 2019 0322 WIB 106 Views * Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, akan menggelar Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019 pada 27–29 September 2019. Foto FB Kemenpar Jakarta, – Pemerintahan Joko Widodo Jokowi menempatkan pariwisata sebagai program unggulan untuk mendulang devisa sebesar-besarnya. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata Kemenpar menargetkan Indonesia dikunjungi sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara wisman pada 2019. Untuk mencapai target tersebut Kemenpar gencar mempromosikan berbagai objek wisata di berbagai daerah. Tak hanya itu. Kemenpar pun getol mempromosikan berbagai event kesenian, kebudayaan, kuliner, olahraga, dan lain sebagainya. Salah satu event tersebut adalah lomba memancing internasional di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Event bertajuk Banggai International Tuna Fishing Tournament 2019 akan digelar pada 27–29 September 2019. Dikutip dari keterangan tertulis Kemenpar disebutkan Banggai telah diarahkan untuk menjadi wisata memancing favorit para wisman maupun wisatawan nusantara. Mengapa Banggai? Karena di sana terdapat ikan eksotis Banggai cardinal fish. Kedua, perairan Banggai menjadi jalur migrasi ikan tuna. Tepatnya dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. arh ATfy.
  • moc54f2gd0.pages.dev/480
  • moc54f2gd0.pages.dev/891
  • moc54f2gd0.pages.dev/657
  • moc54f2gd0.pages.dev/354
  • moc54f2gd0.pages.dev/825
  • moc54f2gd0.pages.dev/638
  • moc54f2gd0.pages.dev/894
  • moc54f2gd0.pages.dev/345
  • banggai international tuna fishing tournament