Hidupgaya – Bagaimana cara Anda merawat pakaian sejauh ini, apakah disamaratakan tak peduli apapun bahannya? Tindakan ini ternyata kurang tepat. Karena, diperlukan perlakuan khusus untuk setiap jenis kain yang berbeda. Perlakuan ini dimulai dari proses pencucian agar kain tidak mudah rusak, tetap lembut, dan nyaman dipakai. Menurut Nurul Akriliyati, Dosen Bidang Fashion Fabric di Binus Northumbria School of Design BNSD dan ESMOD Jakarta, perawatan busana tergantung pada jenis serat kain yang digunakan. Jenis serat sendiri terbagi dua yaitu natural dan serat buatan manusia. Serat natural atau yang berasal dari alam adalah serat nabati yang berasal dari tanaman seperti kapas, linen, ramie, kapok, rosela, jute, sisal, manila, coconut, daun atau sisal, sabut dan serat hewani seperti wool, silk atau sutera, cashmere, llama, unta, alpaca, vicuna. Sedangkan serat buatan manusia contohnya viscoce atau rayon, tencel, acetate dan synthetics fibre seperti polyester atau tetoron, acrylic, nylon atau poliamida. Semua serat kain ini umum digunakan pada pakaian dan rancangan desainer busana di tanah air. “Jenis fiber yang artifisial juga umumnya terbuat dari tanaman namun diproses menjadi pulp atau bubur kain di pabrik terlebih dahulu sebelum dibentuk,” ujar Nurul dalam talkshow “Bersama Softener SoKlin, Merawat Pakaian Sesuai Jenis Kain” di ajang Jakarta Fashion Week JFW 2017, Main Atrium Senayan City Jakarta, baru-baru ini. Yang penting diperhatikan, kata Nurul, adalah pencucian busana berwarna putih harus dipisahkan dengan yang berwarna. Terkait jenis kain sutera yang banyak digunakan pada model busana gaun malam yang bergaya glamor misalnya, perawatannya musti berhati-hati dan telaten agar tidak merusak dan membuat kusut busana. Lebih lanjut Nurul menjelaskan, perlu pengetahuan lebih bagaimana mencuci yang benar dan sesuai dengan pemakaian bahan kain pada busana. Busana tidak boleh dicuci menggunakan mesin cuci, namun manual dengan tangan. Penggunaan deterjen tidak dianjurkan karena mengandung zat senyawa alkali yang dapat merusak serat dan warna sutra akan cepat pudar. Selain memperhatikan pemilihan deterjen, ada beberapa produk yang sebaiknya tidak digunakan selama proses pencucian bahan sutera. Salah satunya adalah bahan pemutih, karena dapat mengubah warna pakaian atau bahan. “Untuk kebaya atau gaun penuh payet juga tidak boleh digantung, diletakkan begitu saja. Busananya nanti bisa melar,” beber Nurul. Memenuhi kebutuhan tersebut, Softener So Klin hadir sebagai salah satu produk perawatan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai pelembut dan pewangi sekaligus. Marketing Manager Softener So Klin Julie Widyawati menuturkan, dengan pakaian yang wangi dan lembut dapat meningkatkan suasana hati dan kepercayaan seorang perempuan menjadi lebih baik. Julie mengklaim, Softener So Klin tahu apa yang diinginkan wanita. “This is what women want,” ujarnya. Softener So Klin Twilight Sensation, kata Julie, menawarkan wangi kelas dunia dan ekstra kelembutan untuk kain. Dengan kepribadian yang glamor, lembut, dan harum, Softener So Klin menjadi inspirasi bagi desainer busana Billy Tjong untuk mendesain koleksi a mysterious fragrance. A Mysterious Fragrance by Billy Tjong Koleksi Billy Tjong A Mysterious Fragrance’ di Jakarta Fashion Week 2017 kolaborasi dengan Softener So Klin. Billy Tjong menjadi desainer terpilih karena Softener So Klin Twilight Sensation memiliki kesamaan kepribadian dengan Billy yaitu glamor dan paling mengerti kain. Terkait hal ini, Billy Tjong mengemukakan, koleksi a mysterious fragrance’ memang terinspirasi dari Softener So Klin Twilight Sensation. Kemewahan berlian dan wangi bungalah yang dia ambil ke dalam rancangannya untuk memberikan kesan glamor. Wangi dan kelembutan bunga diperlihatkan pada siluet gaun yang feminin. Lekuk bunga yang indah memberikan kesan seksi, lembut, dan wangi. “Warna ungu, hitam, dan biru saya pilih untuk mempertegas unsur misterius pada rancangan saya. Rancangan dengan keharuman dan kemewahan yang menggoda,” tutur Billy. Koleksi Billy Tjong A Mysterious Fragrance’ di Jakarta Fashion Week 2017 kolaborasi dengan Softener So Klin. Untuk rancangan busananya, Billy membutuhkan pelembut yang dapat membuat koleksinya menjadi harum, lembut dan lebih enak dipandang. “Terima kasih kepada Softener So Klin untuk inspirasinya. Saya juga mempersiapkan sebuah masterpiece khusus untuk Softener So Klin Twilight Sensation,” jelasnya. Di booth Softener So Klin, Billy juga memberikan coaching fabric clinic, misalnya bagaimana memilih baju dengan kain yang jatuh dengan baik di badan kita sesuai dengan bentuk tubuh setiap orang. Pada acara fashion show, Softener So Klin mengajak Ketrin Agustine, Fitria Yusuf dan Alika Islamadina untuk membagikan secara langsung pengalamannya bersama softener So Klin di JFW 2017 kepada netizen. Softener So Klin Twilight Sensation dari Wings Care menjadi pelembut pakaian resmi di ajang Jakarta Fashion Week JFW 2017. HG
MencuciPakaian untuk Mencegah Serat Kain Menggumpal 1 Balikkan bagian dalam pakaian ke luar sebelum dicuci. Gerakan memutar di dalam mesin cuci dapat menyebabkan kain dan pakaian saling bergesekan sehingga serat-serat kain menggumpal. IDEAonline - Kerutan sering kali terjadi pada berbagai macam kain setelah dicuci, baik pada seprai, taplak meja, linen dapur, kemeja, maupun blus. Tidak dapat dimungkiri, kain yang mengerut dan menjadi keriting memang sering kali meresahkan. Mereka dapat memberikan tampilan yang tidak rapi pada bagian ekor kain. Sering kali pula, kerutan yang parah sulit dihilangkan bahkan dengan setrika, dan dapat meninggalkan garis keausan yang terlihat pada kain. Namun, apa yang menyebabkan kain berkerut dan bagaimana IDEA Lovers bisa menghindari masalah tersebut? Dilansir dari 29/12/2020, berikut cara menghindari tepian kain yang melengkung dan berkerut. Baca Juga Cara Menciptakan Suhu Nyaman di Rumah Tropis, Jurus Jitu Kelola Sirkulasi Udara Jika penyebab kerutan pada ujung kainnya adalah benang yang digunakan dalam jahitan, satu-satunya solusi adalah dengan melepas benang dan menjahit kembali pakaian atau seprai menggunakan kapas mercerized—diperlakukan untuk mencegah penyusutan—atau benang poli/kapas. Gunakan suhu air yang lebih rendah saat mencuci pakaian/seprai dan selalu ikuti petunjuk label perawatan dari pabriknya. Jangan membebani mesin cuci dengan banyak cucian untuk memberi ruang selama siklus pencucian dan menurunkan kecepatan putaran akhir untuk mengurangi keausan pada kain. Gunakan pengaturan panas yang lebih rendah pada pengering otomatis. Jangan biarkan kain benar-benar kering. Keluarkan cucian saat masih agak lembap untuk menghindari pengeringan yang berlebihan yang dapat menyebabkan penyusutan yang mengarah pada pengeritingan. Lewati pengering sepenuhnya dan biarkan cucian mengering secara alami. Saat menjemur pakaian hingga kering, tarik kain dengan lembut untuk membuat hasil akhir yang halus dan gantung dengan benar agar tidak terjadi kerutan lagi. Baca Juga Desain dan Material Inovatif Ini jadi Kunci Dapur Mudah Dibersihkan dan Tampil Apik Cara Memperbaiki Ujung Keriting dan Berkerut pada Pakaian dan Linen Cara terbaik untuk menghilangkan lipatan atau kerutan pada pakaian dan linen adalah dengan menggunakan setrika pada pengaturan yang tepat. Sampai IDEA Lovers memperbaiki mengubah kebiasaan mencuci, kerutan akan muncul kembali setelah setiap kali mencuci. Jika IDEA Lovers tidak punya waktu untuk mengeluarkan papan setrika, tetapi memiliki pelurus rambut keramik, IDEA Lovers juga dapat menggunakannya untuk menghaluskan tepi kain. Baca Juga Yuk Kenali Gaya Japandi dan Penerapannya yang Fokus pada Kesederhanaan, Elemen Alami, dan Kenyamanan! Selipkan ujung yang kusut di antara penjepit alat dan geser kain secara merata. Pindahkan perlahan, tetapi jangan biarkan kain terlalu lama berada di antara penjepit. Ini akan bekerja paling baik untuk kain katun atau campuran katun. Lantas, mengapa kain bisa keriting atau mengerut dengan mudah? Ada dua alasan mengapa kain melengkung dan berkerut. Salah satu alasannya bukanlah kesalahan IDEA Lovers, alasan lainnya bisa jadi karena kesalahan IDEA Lovers dan sangat mudah untuk diperbaiki. Shutterstock Ilustrasi mencuci baju. Konstruksi Garmen yang Tidak Benar Kerutan atau kekusutan dapat terjadi jika kain pakaian atau linen tidak dibatasi mengikuti alur lurus kain. Jika garmen atau potongan kain tidak dipotong mengikuti alur tenunan atau ujungnya bengkok, ujungnya bisa berubah bentuk saat dicuci. Ini sangat sulit untuk diperbaiki. Hal ini juga bisa terjadi jika jenis benang yang digunakan dalam hemming memiliki kandungan serat yang berbeda dengan kain garmen. Seratus persen benang katun akan bereaksi secara berbeda dari campuran katun-poliester atau sepotong kain poliester saat mengalami kerasnya pencucian dan pengeringan. IDEA Lovers mungkin dapat mengatasi masalah pengeritingan jika menjahit kembali pakaian atau kain dengan jenis benang yang sesuai dengan kandungan serat kain. Baca Juga Cegah Makanan Terbuang, Perlu Trik Ini untuk Menyimpan di Kulkas agar Tak Cepat Rusak Pencucian dan Pengeringan Kain yang Tidak Benar Kain bisa mengerut jika dicuci atau dikeringkan pada suhu yang terlalu tinggi. Menggunakan panas yang terlalu tinggi untuk mencuci dan mengeringkan kain alami seperti katun, linen, rayon, atau bambu dapat menyebabkan terjadinya kerutan. Panas yang tinggi juga dapat menyebabkan kain buatan seperti poliester, orlon, dan nilon menggulung dan keriting. IDEA Lovers dapat mengatasi masalah ini dengan mengubah kebiasaan mencuci pakaian IDEA Lovers. Baca Juga Melatih Kemandirian, Libatkan Anak pada 6 Jenis Pekerjaan Rumah Tangga Ini Berbagiidea Berbagicerita Bisadarirumah Gridnetwork Rumahtropis * PROMOTED CONTENT Video PilihanUnduh PDF Unduh PDF Pilling, yaitu serat kain yang menggumpal seperti bola-bola kecil, adalah masalah yang bisa muncul pada kain jenis apa pun. Gumpalan ini terbentuk saat serat kain mengedur, kusut, lalu membentuk bola kecil di ujung permukaan bahan. Penyebab utama masalah ini adalah gesekan yang sering kali timbul akibat pemakaian atau pencucian. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah serat kain menggumpal. Namun, jika hampir semua pakaian Anda mengalami masalah yang sama, fokus saja pada bahan yang relatif tahan terhadap persoalan ini. 1 Berikan jeda pemakaian pada baju. Pemakaian yang terlalu sering dapat menyebabkan serat kain menggumpal, terutama jika pakaian tersebut tidak diistirahatkan. Untuk mencegah masalah ini, berilah jeda pemakaian minimal selama 24 jam dan kembalikan bentuk aslinya sebelum dipakai lagi. Hal ini berlaku untuk penggunaan sweter, kaus, piama, dan pakaian lainnya. Mengenakan pakaian yang sama terlalu sering dapat menyebabkan gumpalan di serat kain karena bahannya akan cepat melar. Hal ini disebabkan oleh benang pendek pada tenunan yang meregang, lalu berubah kusut dan menggumpal.[1] 2 Jangan memakai tas punggung. Tas punggung dapat membuat serat kain menggumpal karena menyebabkan gesekan saat Anda bergerak. Bagian tas punggung yang bersinggungan dengan pakaian atau tubuh, seperti punggung, bahu, dan lengan bawah, dapat menyebabkan serat kain menggumpal dengan mudah.[2] Sebagai pengganti tas punggung, pakailah tas tangan yang Anda sukai, koper, atau tas beroda. 3 Jangan melampirkan tas tangan di bahu. Tas tangan juga bisa menyebabkan gesekan dan gumpalan serat kain, terutama di area bahu. Saat membawa tas tangan, pegang tas tersebut dan jangan melampirkannya di bahu apabila Anda tidak mau serat kain pada baju menggumpal. Tas bahu, tas tukang pos, dan aksesori lain yang menempel langsung di pakaian juga dapat menyebabkan serat kain menggumpal.[3] 4 Batasi gesekan. Kain-kain yang mudah menggumpal tidak boleh digesekkan satu sama lain, digesekkan ke kain lain, atau ke material lainnya. Ada beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan gesekan pada kain sehingga harus dihindari, yaitu Meletakkan siku di atas meja saat makan atau bekerja. Meluncur di atas lantai dapat menyebabkan serat kain pada kaus kaki atau bagian belakang celana menggumpal. Merangkak saat mengenakan celana panjang. Duduk di atas bidang yang kasar. 5 Jangan menyeka noda. Sering kali, reaksi seseorang saat menemukan noda di pakaian adalah menyemprotkan cairan pembersih dan menggosokkan kain sampai noda tersebut hilang. Namun, cara tersebut dapat menyebabkan serat kain rusak sehingga harus dihindari. Untuk membersihkan noda di kain yang mudah menggumpal, letakkanlah kain yang ternoda di atas handuk atau kain lap bersih. Oleskan cairan pembersih pilihan Anda, lalu tepuk-tepuk area yang kotor dengan handuk bersih. Noda akan berpindah ke handuk tanpa menimbulkan gesekan. 6 Jauhkan kain Anda dari velkro. Velkro sangat lengket dan bisa menempel ke serat kain pada pakaian dan benda lainnya. Jika hal ini terjadi, velkro dapat menarik benang yang lebih pendek sehingga mudah menggumpal.[4] Jika Anda memiliki pakaian yang dilengkapi velkro, pastikan untuk menutupnya rapat-rapat, terutama saat pakaian tersebut hendak dicuci. Iklan 1 Balikkan bagian dalam pakaian ke luar sebelum dicuci. Gerakan memutar di dalam mesin cuci dapat menyebabkan kain dan pakaian saling bergesekan sehingga serat-serat kain menggumpal. Untuk mencegah bagian luar pakaian tampak jelek, balikkan bagian dalam pakaian ke luar sebelum mencucinya dengan mesin atau dengan tangan.[5] Gumpalan serat kain masih bisa muncul dari pakaian yang dibalik, tetapi masalah tersebut akan muncul di bagian dalam pakaian sehingga tidak terlihat dari luar. Untuk mencegah serat kain menggumpal di bagian dalam dan luar pakaian, masukkanlah pakaian yang bahannya mudah menggumpal di dalam kantong cuci sebelum dimasukkan ke mesin. 2 Cuci bahan yang mudah menggumpal dengan tangan. Pencucian dengan tangan adalah alternatif bagi penggunaan mesin yang dianggap lebih aman untuk pakaian yang bahannya rentan menggumpal.[6] Cucilah pakaian satu per satu. Untuk mencuci pakaian dan benda lain dengan tangan, ikutilah langkah-langkah berikut ini Isilah wastafel atau ember dengan air yang temperaturnya aman untuk kain Tambahkan detergen dan aduk air sampai berbusa Rendam benda yang dicuci minimal selama lima menit Aduk benda tersebut di dalam air, tetapi jangan menggesekkan bahannya Keluarkan benda yang dicuci dari wastafel atau ember, lalu peras untuk menyingkirkan kelebihan air 3 Gunakanlah detergen cair yang mengandung enzim. Detergen dan produk pembersih berbasis enzim dapat menghancurkan zat organik seperti noda rumput dan darah, serta mampu membersihkan protein dan gula yang terkandung dalam serat alami. Saat mencuci pakaian dengan detergen tersebut, enzim akan melarutkan serat-serat kecil di kain yang berisiko menggumpal. Saat mencari detergen yang mengandung enzim, carilah bahan-bahan seperti cellulase, amylase, pectinase, dan protease yang dapat menghancurkan gula dan karbohidrat, protein, serta molekul lainnya.[7] Detergen bubuk terkadang sangat abrasif. Detergen cair relatif tidak menyebabkan gesekan, serta mampu mengurangi gumpalan serat kain yang muncul dalam proses pencucian.[8] 4Gunakan pengaturan cuci yang lembut. Pengaturan cuci lembut atau pencucian dengan tangan di mesin cuci mampu meminimalkan gesekan dan membantu mencegah serat kain menggumpal. Pengaturan tersebut membuat mesin bekerja lebih lembut dan membuat putarannya lebih halus sehingga dapat mengurangi gesekan di dalamnya.[9] 5 Gantung pakaian agar kering. Mesin pengering baju adalah alat lain yang bisa membuat pakaian saling bergesekan. Jadi, mengeringkan pakaian di dalamnya dapat menyebabkan serat kain menggumpal. Oleh sebab itu, gantunglah baju, seprai, dan cucian lainnya agar mengering dengan sendirinya.[10] Saat cuaca sedang panas, gantunglah cucian Anda di tali jemuran di luar ruangan untuk mempercepat prosesnya. Di musim dingin, Anda bisa menggantung pakaian di dalam ruangan sampai kering. Namun, pastikan Anda membuka sedikit jendela dan memberikan ventilasi yang baik agar udara di sana tidak terasa lembap. 6 Gunakanlah pengaturan panas rendah jika ingin memakai alat pengering. Terkadang, Anda perlu memakai pengaturan tumble dry untuk mengeringkan pakaian yang bahannya mudah menggumpal. Saat Anda berhadapan dengan situasi tersebut, gunakanlah pengaturan panas terendah. Cara ini akan mencegah pakaian menciut dan meminimalkan tekanan pada serat kain. Segera keluarkan pakaian yang sudah kering untuk mengurangi risiko gesekan pada bahannya.[11] Iklan 1 Hindari penggunaan kain yang paling rentan. Serat dari kain apa pun bisa menggumpal. Namun, ada beberapa jenis kain yang lebih rentan terhadap masalah ini. Jika Anda sering mengalami masalah dengan serat kain yang menggumpal, hindarilah jenis-jenis kain berikut ini Kain berbahan material sintetis cenderung lebih mudah menggumpal daripada yang berbahan alami. Bahan sintetis yang dikenal sering menyebabkan masalah ini adalah poliester, akrilik, dan nilon.[12] Bahan campuran yang dibuat dari perpaduan serat kain alami dan sintetis juga rentan mengalami penggumpalan. Wol adalah salah satu bahan kain alami yang mudah menggumpal. 2 Carilah kain dengan tenunan yang lebih rapat. Makin longgar tenunan atau serat sebuah kain, makin mudah bahan tersebut menggumpal. Hal ini dikarenakan serat kain yang longgar lebih sering bergerak dan bergesekan dengan satu sama lain, sehingga menimbulkan gumpalan. Kain berserat longgar cenderung lebih rentan, sedangkan kain berserat rapat relatif jarang mengalami masalah ini.[13] Makin tebal sebuah bahan, makin rapat serat-seratnya. Denim, contohnya, memiliki serat yang sangat rapat sehingga hampir tidak pernah menggumpal.[14] 3 Pilihlah kain dengan jumlah tenunan yang lebih banyak. Beberapa benda berbahan kain, seperti seprai, diukur berdasarkan jumlah tenunannya. Biasanya, makin tinggi jumlah tenunan, makin panjang tenunan yang dibuat dan makin tinggi kualitasnya. Tenunan kain yang lebih panjang relatif lebih sulit menggumpal karena tidak ada benang pendek yang mengendur, kusut, dan menggumpal. Sekalipun pakaian biasanya tidak dinilai berdasarkan jumlah tenunannya, konsep yang sama juga berlaku untuk pakaian berkualitas tinggi yang dibuat dari tenunan-tenunan panjang. Iklan Untuk menyingkirkan serat kain yang telanjur menggumpal, cobalah untuk menyisirnya dengan sisir wol atau alat sweater stone. Iklan Peringatan Jangan memakai mesin cukur elektrik atau alat untuk merapikan serat kain karena peralatan tersebut biasa terlalu agresif dan bisa melubangi kain. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Nah bagaimana cara membetulkan sablon yang rusak? Berikut ini sebagian cara yang bisa Anda lakukan untuk membetulkannya. Menggunakan Mesin Press Baju. Metode memperbaiki sablon yang rusak ini terbilang butuh budget yang cukup besar. Melainkan, apabila Anda sudah mempunyai mesin untuk mencetak atau press t-shirt, Anda bisa memanfaatkannya.Home Fashion Jum'at, 17 April 2020 - 1157 WIBloading... Semakin sering mencuci hijab dan pakaian, membuat serat-serat kain menjadi lebih mudah rusak. Apalagi jika tidak dilengkapi dengan pelembut pakaian yang tepat. Foto/Istimewa. A A A JAKARTA - Semakin sering mencuci hijab dan pakaian, membuat serat-serat kain menjadi lebih mudah rusak. Apalagi jika tidak dilengkapi dengan pelembut pakaian yang tepat. Ina Binandari selaku konsultan desain dan produksi Elzatta Hijab mengatakan bahwa pemilihan bahan untuk hijab dan pakaian menjadi sangat penting. Berpakaian tidak hanya untuk menunjang penampilan tapi juga perlu memperhatikan kenyamanan. “Kenyamanan itu nomor satu, maka pilihlah bahan yang lembut di kulit atau orang bilangnya adem serta tidak tebal," kata menyarankan untuk memilih material kain dengan campuran poliester yang memiliki karakteristik tidak mudah kusut, warna lebih awet, dan lebih cepat kering saat dicuci. Bahkan, menurut Ina, hijab dan pakaian yang menggunakan campuran poliester tidak perlu disetrika karena tidak kusut. Setelah memilih material kain yang nyaman untuk segala aktivitas, Ina juga menakankan pentingnya mengetahui teknik perawatan kain yang tepat. Apalagi di saat pandemi COVID-19 seperti saat ini, intensitas mencuci hijab dan pakaian menjadi lebih sering. Ini artinya sangat penting untuk mengetahui teknik perawatan kain yang kain dijelaskan Ina, dimulai dari mencuci, mengeringkan, menyetrika hingga menyimpan. Idealnya pahami betul bagaimana material kain yang digunakan pada hijab dan pakaian sebelum dicuci. Pastikan juga untuk melengkapi teknik pencucian dengan penggunaan pelembut pakaian. “Karena pelembut pakaian berfungsi untuk merawat dan menguatkan serat kain. Bahkan pelembut pakaian bisa masuk ke serat yang terdalam sehingga benang-benangnya tidak mudah rusak atau terurai. Serat kain yang terurai membuat permukaan bahan akan menjadi lebih berbulu dan warnanya terlihat kusam," menjawab kebutuhan masyarakat, WINGS Care meluncurkan varian baru yaitu Royale Parfum Series by SoKlin Hijab Black Velvet dengan teknologi fresh guard formula yang mampu menembus serat kain paling rapat dan menjaga wangi tersimpan di serat kain. Adanya wangi parfum dipercaya bisa meningkatkan rasa percaya diri seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas. “Sehingga hijab dan pakaian terawat dengan baik, wangi mewah dan segar sepanjang hari, serta tidak bau apek. Terutama para wanita yang seringkali mengeluhkan bau apek yang tercium pada hijab dan pakaian mereka setiap kali beraktivitas padat," ucap Meliana Widodo selaku Marketing Manager Fabric Conditioner WINGS Group. tdy fashion Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 26 menit yang lalu 5 jam yang lalu 6 jam yang lalu 7 jam yang lalu 7 jam yang lalu 8 jam yang lalu CaraMengembalikan Ukuran Pakaian yang Menyusut. Sweter atau celana jin favorit bisa menyusut ukurannya ketika Anda memasukkannya ke dalam pengering pakaian. Lakukan ini secara perlahan agar serat kain tidak rusak. Mungkin bentuknya tidak akan sama persis seperti ketika pakaian belum menyusut, tetapi cobalah berupaya keras untuk
Cara Memperbaiki Cartridge ini bisanya hanya dilakukan oleh para pengguna Canon Printer karena memang secara umum hanya canon yang kualitas Cartridgenya jelek dan mudah rusak Ada Cukup banyak masalah di bagian Head Cartridge Canon yang bermasalah mulai dari Tidak Terdeteksi, Kering, mampet, Bocor, Bergaris / Putus Putus pada Canon IP2770 atau kadang juga cuma pengin membersihkan Cartridge Canon MP287. Cara Memperbaiki Cartridge Printer Canon Dibawah ini kami berikan panduan bagaimana cara menyelesaikan masalah pada Canon PIXMA iP2770 yang tersumbat dan kering Tintanya. 1. Pakai Head Cleaning Software Nah kalau Pembersihan ini sudah pernah Saya Jelaskan di Artikel Sebelumnya. Silakan Baca Panduanya disini Cara Cleaning Printer 2. Sedot Tinta Printer Nah kalau misalkan printer anda sudah cukup lama nggak kepakai maka sebaiknya cobalah untuk mencabut cartridge printer lalu lakukan penyedotan tinta dari head cartridge dengan memakai toolkit penyedot tinta khusus, Jangan Pakai sembarangan. 3. Rendam Dengan Cairan Khusus Sebaiknya untuk membersihkan Cartridge maka Rendam bagian bawah cartridge printer dengan cairan head cleaner. Kalau misalkan nggak menemukan cairan tersebut bisa juga diganti dengan air panas. Lakukan Perendaman ini selama kurang lebih 15 Menit atau sampai Tinta yang tersumbat itu keluar dan mengalir ke bawah. Kemudian Tiriskan sampai benar benar kering baru bisa dipakai Cara Lain Service Cartridge Printer Buka bagian atas penutup cartridge printer dengan cara mencongkelnya memakai alat sejenis obeng min yang tipis. cartridge printer jangan sampai patah. Setelah Terbuka, anda akan menemukan busa didalam cartridge printer, lepaskan busa secara perlahan, cuci hingga bersih, hal ini dikarenakan banyaknya tinta yang mengering hingga menyumbat bagian dari serat busa. Keringkan Busa dengan tenaga matahari Bersihkan juga tank bak cartridge printer dengan menggunakan bahan kain yang telah Semua Proses Selesai pengeringan dll, pasang lembali busa. Tutup tank bak cartridge printer dengan lem perekat sejenis power glue. Pada saat pengeleman yang perlu di perhatikan, jangan sampe kena contact chip atau kuningannya. Setelah Semua Proses Selesai tambahkan/suntukan tinta kira-kira 30% dari tank. biarkan tinta meresap, tunggu 15 menit. Sebenarnnya Beres, tapi akan lebih baik, Setting di cleaning, pada properties printer anda, lakukan berulang kali. ContentsCara Memperbaiki Cartridge Printer Canon1. Pakai Head Cleaning Software2. Sedot Tinta Printer3. Rendam Dengan Cairan KhususCara Lain Service Cartridge Printer